Bahaya Dari Sifat Sombong yang Merugikan Diri Sendiri dan Orang Lain
Sunday, 15 May 2016
Edit
Salah satu hal yang dapat menjadikan amal saleh rusak adalah
rasa bangga pada diri sendiri, merasa bangga pada diri sendiri merasa cukup
dengan itu dan bersikap sombong. Penyakit yang berbahaya yang dapat merembes
masuk untuk menjadikan jiwa manusia ternoda ini dapat menghancurkan amal saleh.
Bahkan dampak bahayanya bisa masuk pada wilayah syirik khafi (samar) kepada
Allah.
Berbahayanya penyakit sombong ini adalah punya kemampuan
menyelinap masuk dan merusak ke dalam jiwa setiap manusia dan kalangan ulama,
ahli ibadah, dai, mujahid, khatib, penulis dan orang yang mempunyai kemampuan
talenta (bakat) dan kesuksesan. Penyakit ini tahu betul jalan yang ditempuhnya
untuk masuk ke dalam jiwa-jiwa tersebut. Dapat dikatakan bahwa ia tidak akan
beranjak dari tempatnya sebelum merasa yakin bahwa jiwa yang dimasukinya itu
telah merasa bangga akan kehebatan dirinya sendiri.
Menghancurkan amal shaleh
Artinya seorang yang bekerja dengan lelah dan
sungguh-sungguh untuk melaksanakan sebuah amal saleh, kemudian penyakit sombong
datang padanya, maka ketika itu pula menghancurkan amal salehnya. Kerena
Rasulullah sudah memperingatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda. “Adapun amal-amal yang membinasakan adalah berprilaku kikir,
mengikuti hawa nafsu dan membanggakan diri. (HR Thabrani)
An-Nawawi berkata, “Ketahuilah bahwa keikhlasan terkadang di
datangi oleh kesombongan. Siapa yang bangga terhadap amalnya, maka amalnya itu
akan hancur. Demikian pula orang yang sombong, amalnya pun akan lebur
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan si penerima) (QS Al-Baqarah 264)
Jika anda bertanya, kenapa sikap bangga ini dapat menghancurkan
amal saleh?
Jawabannya, karena Allah tidak menerima suatu amal saleh,
kecuali jika dilakukan hanya karena mencari ridha-Nya dan memohon kepada-Nya
pertolongan dalam mengerjakannya. Seorang yang sombong lebih suka mengandalkan
kekuatan dirinya sendiri, dibandingkan memohon pertolongan kepada Allah.
Ibnu Taimiyah berkata, “Seorang yang bangga terhadap dirinya
sendiri, tidak bisa merealisasikan, “Hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.”
Sebagaimana seorang yang riya (pamer) tidak bisa merialisasikan, “Hanya
kepada-Mu kami beribadah.”
Nabi Isa Al-Masih berkata, “Wahai kaum hawaryyin (sebutan untuk
kelompok sahabat Nabi Isa) banyak sekali orang yang beribadah, amalnya telah
dirusak oleh kesombongannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Seorang pria berkata, “Demi Allah, Allah tidak mengampuni dosa si
Fulan,” Maka Allah menurunkan wahyu kepada salah seorang Nabi-Nya, bahwa
perkataan pria itu keliru. Karena itu, hendaklah ia berbuat amal saleh
(untuk menghapus dosanya yang telah mendahului atas keputusan Allah) (HR Thabrani)
Yahya bin Mu’adz memberi ultimatum yang sangat keras dalam
masalah ini. Ia berkata, “Takutlah kalian dari sifat sombong, sebab kesombongan
dapat membinasakkan orang yang memilikinya. Kesombongan sungguh dapat
menghancurkan amal-amal kebaikan sebagaimana ganasnya api saat melahap kayu
bakar…Seorang yang tidur pulas di malam hari (tidak bangun untuk shalat malam)
kemudian di pagi harinya ia menyesal, itu lebih baik daripada orang yang bangun
(beribadahnya dimalam hari) kemudian di pagi harinya ia berada dalam
kesombongan.
Ibnu Mubarak pernah ditanya, “Dosa apa apakah yang tidak
diampuni? Ia menjawab, “Sombong.”
Para ulama saleh memandang bahwa meninggal dunia dalam keadaan
berdosa kemudian ia menyesalinya, itu lebih mereka sukai daripada meninggal
dunia dalam keadaan sombong dengan amal baiknya
Dalam sebuh hadist diriwayatkan, “Ada dua
orang bersaudara; seorang di antaranya berlumuran dosa dan seorang lainnya taat
dalam beribadah. Seorang yang taat setiap melihat saudaranya dalam keadaan
berdosa ia berkata, “Berhentilah melakukan dosa! Suatu hari, ia menemukan
saudaranya, itu sedang melakukan perbuatan dosa. Ia pun berkata, “Berhentilah melakukan
dosa! Saudaranya yang melakukan dosa menjawab, “Biarkan aku yang akan
bertanggung jawab kepada Tuhanku. Apakah kamu dikirimkan kepadaku untuk
mengawasiku? Seorang taat yang berkata, “Demi Allah, Allah tidak akan
mengampuni dosamu, atau Allah tidak akan menjadikanmu masuk surga. Setelah dua
orang bersaudara meninggal dunia, keduanya berkumpul di hadapan Tuhan alam
semesta alam. Allah berfirman kepada seorang yang taat, “Apakah kamu mengetahui
keputusan-Ku, atau apakah kamu berkuasa untuk menentukan keputusan-Ku?”
kemudian Allah berfirman kepada seorang yang berdosa, “Pergilah dan masuklah ke
surga dengan rahmat-Ku!” sedangkan untuk seorang yang taat, Allah berfirman,
“Seretlah ia ke Neraka! (HR Imam Ahmad)
Subhanallah bagaimana saat sekarang ini seseorang dengan
mudahnya saudaranya memvonis kafir, murtad bahkan dibunuh, padahal mereka masih
melaksanakan sholat, zakat dan haji bahkan jihad melawan kaum kafir ?
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin
dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah
murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS.
an-Nisa, 4: 93)”
Al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra,
“Daud tidak tertimpa lagi ujian setelah masalah takdir kecuali sifat sombong.
Ia telah menyombongkan dirinya sendiri dalam perkataannya, “Wahai Tuhanku, tidak ada satu saat pun, baik siang atau malam,
kecuali ada seorang hamba dari keluarga Daud yang beribadah kepada-Mu, shalat
untuk-Mu, membaca tasbih, atau takbir. Daud pun menyebut banyak jenis ibadah
lainnya.
Ternyata Allah tidak suka dengan ungkapan Daud
tersebut. Allah berfirman, “Hai Daud, semua itu tidak
terjadi kecuali dengan karunia-Ku. Seandainya tidak ada pertolongan-Ku, maka
engkaupun tidak akan kuat melakukannya. Demi keagungan-Ku, suatu hari sungguh
Aku akan menjadikanmu memakan dirimu sendiri.” Daud berkata, “Wahai Tuhan,
tolong beritakanlah hal itu kepadaku.”Maka pada hari itu juga fitnah menimpanya
(Al Hakim menyatakan hadist ini shahih, Adz Dzahavu pun menyetujuinya)
Jadi sombong adalah jenis penyakit yang hampir tidak ada
seorangpun yang selamat darinya. Ia sangat berbahaya, dapat menjadikan diri
seseorang merasa besar. Dari sini, ia membentuk menjadi sebuah berhala internal
di dalam jiwa pemiliknya dengan mengagungkan namanya.
Memperturutkan hawa nafsu
Seorang yang sombong, memandang dirinya dengan puas dan bangga.
Ia tidak melihat dirinya dari sisi kekurangan. Ketika manusia telah merasa puas
dengan dirinya sendiri, maka jiwanya akan dituntun untuk mengikuti apa saja
yang ia sukai.
Wahai Muhammad apa pendapatmu tentang orang
yang mempertuhankan hawa nafsunya. Allah menyesatkan orang yang mempertuhankan
hawa nafsunya. Allah memateri (mengelas/mengunci mati) pendengaran mereka, hati
mereka dan memasang tabir (tutup) di depan penglihatan mereka. Karena itu
siapakah yang dapat memberikan petunjuk kepada mereka selain Allah? Mengapa
orang-orang kafir itu tidak mau berpikir? (QS Jaatisyah [25]23)
Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati
hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu sendiri. (QS Muhammad [47] 16)
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu,
karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah”. (QS. Shad : 26)
Sifat sombong itu lebih buruk daripada
kesyirikan
Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya Madarijus Salikin, “Dosa pertama kali yang dilakukan
oleh Iblis dan Nabi Adam adalah kesombongan dan ambisiusme. Adapun sombong
merupakan dosa Iblis yang terlaknat, kemudian berpindah secara turun-temurun.
Sedangkan dosa Nabi Adam, yaitu sifat ambisius dan mengikuti keinginan syahwat,
yang menyebabkan Nabi Adam bertaubat serta mendapatkan hidayah. Adapun dosa
Iblis tersebut membuatnya menyalahkan takdir dan beranggapan hal itu merupakan
suatu ketetapan, sedangkan dosa Nabi Adam mengharuskannya untuk mengakui
dosanya serta memohon ampunan.
Orang-orang yang sombong dan yang menyalahkan takdir, senantiasa
bersama pemimpin mereka yaitu Iblis menuju ke neraka. Adapun para pengikut
syahwat kemudian memohon ampunan dan bertaubat lagi mengakui dosa-dosa mereka,
yaitu orang-orang yang tidak menyalahkan takdir, mereka senantiasa bersama
bapak mereka yaitu Adam di surga.
Ibnu Qayyiam berkata aku mendengar Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu berkata:
“Sifat sombong itu lebih buruk daripada kesyirikan; karena orang yang sombong
itu enggan untuk beribadah kepada Allah Ta’ala. Adapun orang musyrik, ia menyembah Allah dan menyembah selain
Allah.”
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik,….” (Q.S. An-Nisa’: 48),
Dr. Mugammad Sa’id Al-Buthi menguatkan pemahaman ini ia berkata,
“Menyekutukan Allah tidak terbatas pada pengertian biasa yang dicontohkan
dengan penyembahan berhala-berhala atau benda-benda lainnya selain Allah, atau
yang digambarkan dengan seorang yang berdoa kepada selain Allah. Lebih dari
itu, menyekutukan Allah syirik) juga memiliki pengertian khafi (shaar/tidak
tampak). Dengan kesamarannya, syirik model ini, tanpa diketahui dan disadari
teleh merasuk dalam jiwa kebanyakan manusia muslim. Justru disinilah letak
bahayanya. Karena, setiap kali ia (musrik khafi) mengerjakan amal salehm atau
jihadm maka ia langsung menghancurkan amalnya dan menjadikannya tidak bernilai
apa-apa. Selanjutnya ia mengubah motivasi ketaatannya kepada Allahd engan
maksiat kepada-Nya dan menyekutukan-Nya. Tepat apa yang difirmankan Allah
Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman
kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan
sembahan-sembahan lain). (QS Yusuf 106)
Pengertian sombong
Definisi sombong sebagaimana disinyalir oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “”Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia”(HR
Muslim)
“Sombong adalah keadaan seseorang yang merasa
bangga dengan dirinya sendiri. Memandang dirinya lebih besar dari pada orang
lain, Kesombongan yang paling parah adalah sombong kepada Rabbnya dengan
menolak kebenaran dan angkuh untuk tunduk kepada-Nya baik berupa ketaatan
ataupun mengesakan-Nya”. (Fathul Bari’ 10/601)
Hukum sombong
Sombong haram hukumnya dan termasuk dosa
besar. Ayat diatas telah dengan tegas menjelaskannya dan janganlah kamu
berjalan di muka bumi dengan angkuh” maksudnya janganlah kamu menjadi orang
yang sombong, keras kepala, lagi berbuat semenamena. Jangan kamu lakukan semua
itu yang menyebabkan Allah akanmurka kepadamu” (Tafsir
Ibnu Katsir 3/417)
Rasul saw bersabda :”Tidak akan masuk sorga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong,
walaupun hanya seberat biji sawi” (HR Muslim)
Seorang sahabat bertanya kepada Nabi Saw: “Sesungguhnya seseorang menyukai kalau pakainnya itu indah atau
sandalnya juga baik”Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt adalah
Maha Indah dan menyukai keindahan. Sifat sombong adalah mengabaikan
kebenaran dan memandang rendah manusia yang lain” [HR Muslim]
“Janganlah kamu berjalan dengan sombong di
muka bumi. Sesungguhnya kamu tidak akan dapat menembus ke dasar bumi dan tidak
dapat menandingi ketinggian gunung [QS Al Israa’:37]
Wahai anakku tersayang, janganlah kamu
bersikap sombong kepada manusia. Janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
sikap sombong, sungguh Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi
membanggakan diri [QS Luqman:18]
Dari al-Aghar dari Abu Hurarirah dan Abu
Sa’id, Rasulullah Saw bersabda: “Allah Swt berfirman;
Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang
siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya”. [HR Muslim]
Celaan bagi orang sombong
1.
Melanggar Perintah Allah, Orang yang sombong melanggar larangan
Allah dan Rasul-Nya.
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari
manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri” (QS Luqman :18)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian rendah hati,
hingga tidak ada seorangpun yang bangga atas yang lain dan berbuat aniaya atas
yang lain” (HR Muslim)
2.
Menjadi Penghuni Neraka
Orang yang sombong akan diadzab Allah dengan
dimasukannya kedalam neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:”Para penghuni neraka adalah orang-orang yang keras kepala, kasar
lagi sombong” (Riwayat Bukhari-Muslim)
Tidak masuk surga orang yang
mengungkit-ngungkit pemberian, orang yang durhaka, dan orang yang kecanduan
khaamr (HR An-Nasai)
Dikatakan kepada mereka: “Masuklah kamu ke
pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah
seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong.” (QS. Mukmin: 76)
“Wahai Muhammad, pada hari kiamat kelak, kamu
akan menyaksikan orang-orang yang ketika didunia berdusta atas nama agama
Allah. Engkau saksikan wajah-wajah mereka hitam kelam. Bukankah neraka Jahanam
adlaah tempat tinggal bagi orang-orang yang sombong” (QS. Az-Zumar: 60)
3.
Orang Sombong akan mendapat kehinaan dan tidak bisa
menerima kebenaran
“Orang-orang yang bersikap sombong dimuka bumi
tanpa alasan yang benar, mereka akan Aku palingkan dari kebenaran sehingga
mereka tidak dapat memahami bukti-bukti kekuasaan-Ku. Sekalipun orang-orang
yang sombong itu menyaksikan bukti-bukti kekuasaan-Ku, mereka tetap tidak mau
beriman. Jika mereka melihat jalan sesat justru mereka mau mengikutinya.
Begitulah karakter orang-orang yang sombong, mereka telah mendustakan agama Kami,
dan mereka telah melalaikan bukti-bukti kekuasan Kami. (QS Al-A’raf : 146)
Yaitu Aku akan halangi mereka memahami hujjah-hujjah dan
dalil-dalil yang menunjukan keagungan-Ku, syari’at-Ku, dan hukum-hukum-Ku pada
hati orang-orang yang sombong untuk taat kepada-Ku dan sombong kepada manusia
tanpa alasan yang benar. Sebagaimana mereka sombong tanpa alasan yang benar,
maka Allah akan hinakan mereka dengan kebodohan.(Tafsir Ibn Katsir 2/228)
Pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri dengan rasa bangga
dan besar kepala, akan menjadikannya memandang orang lain dengan penuh
kekurangan. Pada akhiranya, sedikit demi sedikit, sifat-sifat angkuh tersebut
akan menjadi karakternya, sehingga menjadi orang yang sombong dan dimasukkan
pada kelompok orang-orang yang zhalim.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Seseorang yang selalu angkuh (merasa tinggi) dengan dirinya
sendiri, maka ia dicatat bersama orang-orang yang sombong, kemudian adzab yang
menimpa mereka akan menimpanya juga (HR Tirmidzi)
Dalam hadits lain Rasulullah SAW telah
bersabda:”Cukuplah seseorang dianggap melakukan kejelekan apabila ia
meremehkan saudaranya sesama muslim” (HR Muslim)
Jadi sifat sombong merupakan salah satu buah yang dihasilkan
oleh rasa angkuh dan bangga. Sombong adalah siifat yang sangat berbahaya.
Abu Hamid Al-Ghazali pernah mengatakan, “Sifat sombong menjadi
penghalang untuk masuk surga, karena sifat inilah yang menghalangi seorang
hamba dengan akhlak orang-orang yang beriman. Akhlak tersebut adalah bagaikan
pintu-pintu surga. Sementara sombong dan membanggakan diri sendiri adalah dua
perkara yang menutup semua pintu surga. Sifat sombong tidak bisa selaras dengan
sifat rendah hati yang merupakan akhlak utama bagi orang-orang yang bertakwa,
karena di dalamnya terdapat rasa bangga. Sifat sombong juga tidak bisa sejalan
dengan kebenaran atau kejujuran, karena di dalamnya terdapat rasa bangga. Sifat
sombong tidak bisa menghindarkan diri dari sifat dengki, karena di dalamnya
terdapat rasa bangga. Sifat tersebut tidak bisa memberikan nasehat lemah
lembut, karena di dalamnya ada rasa bangga. Begitu pula, sifat sombong inti
tidak mau menerima nasehat-nasehat untuk dirinya, karena ia menyimpan rasa
bangga. Bagitu pula, sifat sombong tidak akan pernah mau memandang rendah dan
diremehkan oleh manusia lainnya, karena ia mempunyai rasa bangga terhadap
dirinya sendiri. Atas setiap akhlak yang tercela, orang bangga dan sombong
pasti menempuhnya untuk melanggengkan kemulian dirinya. Dan atas setuap akhlak
yang terpuji, orang yang sombong pasti tidak bisa melakukannya, karena itu akan
menggerus kemuliaan dirinya .”
4.
Hatinya terkunci
Orang yang sombong terhadap dirinya sendiri atau menolak
kebenaran dan merendahkan manusia, Allah akan kunci mati hatinya dari menerima
kebenaran.
Demikianlah Allah mengunci mati hati orang
yang sombong dan sewenang-wenang”
(QS Mukmin : 35)
(QS Mukmin : 35)
Imam As Syaukani mengatakan : “Sebagaimana Allah mengunci mati
hati orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah, maka demikian pula Allah
akan mengunci mati hati orang yang sombong lagi berbuat semena-mena” Lanjutnya
lagi; “Yang demikian itu, karena hati merupakan sumber kesombongan. Sedangkan
anggota badan yang lain tunduk mengikuti hati” (Fathul Qadir 4/492)
5.
Mendapatkan tempat yang paling buruk
“Dikatakan (kepada mereka): “Masukilah
pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya”. Maka neraka
Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri”
(QS AzZumar : 72)
Dalam hadits dari Haritsah bin Wahb Al
Khuzai’i , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk
neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi
rakus, dan takabbur (sombong).” (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853)
6.
Tidak diajak bicara Allah dan masuk neraka akan
mendapat adzab yang pedih
“Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara
oleh Allah, tidak disucikan oleh-Nya, dan baginya adzab yang pedih; (yaitu)
Orang yang sudah tua berzina, penguasa pendusta dan orang miskin yang sombong”
(HR Muslim)
“Orang-orang yang sombong akan dikumpulkan
pada hari kiamat bagaikan semut kecil dalam bentuk manusia. Mereka mendapat
kehinaan dari setiap penjuru, lalu mereka digiring menuju penjara neraka
jahannam yang bernama Bulas. Mereka dikelilingi sapi neraka, yang akhirnya
mereka diberi minuman dari perasan penghuni neraka yang merusak” (HR. Tirmidzi
2492,Ahmad 2/179)
Menjadi pengikut iblis
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada
para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis;
ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir”
(QS Al-Baqarah : 34)
8.
Orang sombong orang yang paling jelek
atau paling dibenci Allah
Maukah aku khabarkan kepada kalian hamba Allah yang paling
jelek? Yaitu orang yang kasar lagi sombong” (HR Ahmad 2/174)
Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan
duduknya paling dekat kepadaku pada hari kiamat adalah orang yang akhlaknya
terbaik di antara kalian. Sedangkan orang yang paling aku benci dan paling jauh
dariku pada hari kiamat adalah orang-orang yang banyak bicara, suka ngobrol dan
bermulut besar (sombong).” (HR. At-Tirmidzi).
9. Dijauhi orang lain
Setiap manusia tidak menyukai orang yang memandang rendah
kepadanya, sedang memandang dirinya tinggi. Manusia juga tidak senang terhadap
orang yang sering menyombongkan dirinya dan membanggakan kesuksesannya. Oleh
karena itu terkadang kita melihat orang yang menyombongkan dirinya kareana
kepintarannya, tetapi sedikit sekali ada orang yang berteman dan bersahabat
dengannya.
Musthafa As-Sibai berkata, “Setengah kecerdasan yang dibarengi
denan sikap rendah hati, itu lebih disukai oleh orang-orang dan lebih
bermanfaat bagi umat, dibandingkan kecerdasan yang sempurna yang dibarengi
keangkuhan.
Ad-Dabbusi dalam kitabnya Al-Amd Al Aqsha memberikan sebuah
ringkasan tentang bahaya sombong. “Bahaya sifat sifat sombong dapat
menghancurkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Ia adalah perbuatan tanpa hasil
dan tujuan. Tiada lain, itulah perbuatan orang-orang yang tidak berilmu
pengetahuan. Kita tidak melihat orang yang sombong, melainkan ia dibenci oleh
manusia lainnya. Bagaimana nasibnya kelak di hadapan Allah sedangkan ia telah
menyekutukan-Nya dengan kesombongan.